Yuk, kita bahas tentang Design Thinking! Mungkin masih banyak dari kita yang belum familiar dengan konsep ini. Saya sendiri baru mengenalnya belakangan ini, ketika sedang mengikuti kelas bisnis digital. Nah, sebelum kita mulai menerapkan Design Thinking, ada baiknya kita memahami apa itu sebenarnya.
Design Thinking adalah pola pikir yang digunakan untuk menyelesaikan masalah secara praktis dan kreatif. Ini adalah konsep yang diajarkan oleh dosen dalam mata kuliah Bisnis Digital. Konsep ini memiliki proses terstruktur dan bertahap, yang memungkinkan kita menyelesaikan masalah dengan lebih efektif.
Ada lima tahap dalam menerapkan Design Thinking, mari kita jelaskan satu per satu dengan santai:
Empathise (Berempati): Pada tahap ini, kita berusaha memahami masalah dengan berempati. Tujuannya adalah untuk mengesampingkan asumsi pribadi dan mendapatkan informasi yang lebih akurat tentang masalah yang dihadapi.
Define (Definisikan): Setelah memahami masalah, langkah selanjutnya adalah menganalisis dan mendefinisikan masalah tersebut. Alih-alih mendefinisikan masalah dari sudut pandang kita sendiri, lebih baik mendefinisikannya dari sudut pandang pemilik masalah. Misalnya, ubah kalimat “Dia harus meningkatkan…” menjadi “Teman kita membutuhkan…”
Ideate (Berkreasi): Tahap ini merupakan inti dari Design Thinking. Setelah mendefinisikan masalah dengan jelas, kita bisa mulai berkreasi dengan ide-ide kreatif. Berpikirlah di luar kotak dan gunakan metode seperti brainstorming, mind mapping, atau roleplay untuk menghasilkan ide-ide potensial. Pada akhir tahap ini, kita akan memiliki beragam ide yang bisa diterapkan untuk menyelesaikan masalah dengan pendekatan Design Thinking.
Prototype (Prototipe): Bagaimana cara menerapkan prototyping dalam menyelesaikan masalah kehidupan sehari-hari? Menurut pendapat saya, cara yang tepat adalah dengan mensimulasikan ide-ide yang sudah ditemukan pada tahap ideate. Dengan mensimulasikan berbagai kemungkinan, kita akan mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang masalah yang dihadapi dan dapat melanjutkan tahap berikutnya dengan benar.
Test (Uji Coba): Tahap terakhir dalam menerapkan Design Thinking adalah melakukan uji coba atau mengimplementasikan ide dan hasil analisis dari tahap prototyping sebelumnya. Dalam konteks kehidupan sehari-hari, ini berarti mencoba menyelesaikan masalah dengan solusi yang sesungguhnya. Perlu dicatat bahwa tahap ini tidak selalu menjadi akhir, kita dapat kembali ke tahap sebelumnya jika solusi yang digunakan belum dapat menyelesaikan masalah.
Itulah cara sederhana untuk menerapkan Design Thinking dalam kehidupan sehari-hari. Semoga penjelasan ini bermanfaat bagi pembaca semua. Silakan berbagi dan berkomentar dengan baik jika ada yang ingin ditanyakan atau dishare.