Tak terasa sudah 29 hari berlalu, teman setia, Ramadhan. Satu tahun lagi kita berharap bisa bertemu kembali. Selamat jalan, sahabat tercinta, Ramadhan. Hatiku begitu berat, penuh kesedihan saat engkau harus pergi. Meski dalam 29 hari ini kadang-kadang aku mengabaikan dan menyia-nyiakanmu. Tetapi, percayalah, hatiku tetap setia menanti kehadiranmu.
Semoga pertemuan kita selanjutnya tetap indah dan memuaskan, hingga saatnya tiba untuk mengucapkan, “sampai jumpa lagi, teman, Ramadhan.” Semoga keinginan ini terus membara seperti saat anak kecil bertemu teman lama, penuh harapan dan kecemasan menantikanmu.
Sebelum kita berpisah, aku berharap segala aktivitas kita mendapatkan berkah dari Sang Pencipta. Setiap kata, perbuatan, dan pikiran kita dianggap sebagai ibadah. Ketika waktu tiba, aku mengucapkan “sampai jumpa lagi, teman, Ramadhan” tanpa ada penyesalan sedikit pun.
Dalam 11 bulan mendatang, aku berharap terus mengingat pesanmu, menjalankan kegiatan yang biasa kita lakukan bersama, selalu berpikir dan berucap yang baik, serta melakukan kegiatan mulia yang bernilai ibadah saat bersamamu. Semoga hatiku tetap teguh dalam menanti pertemuan ini.
Dalam penantian yang panjang ini, semoga engkau tetap menyala dalam hatiku. Percayalah, temanku, aku akan selalu menantikanmu. Terakhir, terima kasih telah menemani, sampai jumpa lagi, temanku, Ramadhan.
